Aksi Borong Partai Di Pilwali, PDIP Surabaya : Kami Biasa Sendiri

“Kami sama sekali tidak terganggu walaupun semua partai politik yang ada di parlemen (DPRD Surabaya) mendukung calon lain, karena pemilihannya itu bukan pemilihan partai politik tapi pemilihan langsung oleh warga kota Surabaya,” ujar Baktiono.

Gambar Foto : Baktiono, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya | Foto : Ist

SBO.CO.ID, SURABAYA - Koalisi “gemuk” partai yang mendukung bakal calon walikota Surabaya Machfud Arifin disikapi secara santai oleh PDI Perjuangan yang hingga saat ini belum menentukan sikap dalam Pilwali Surabaya yang digelar pada 9 desember mendatang.

Baktiono, Selaku sekeretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya mengaku pihaknya tidak terlalu khawatir dengan “borong” partai yang dilakukan oleh salah satu calon walikota Surabaya. Menurut Baktiono hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar, mengingat sesuai dengan syarat partai yang dapat menusung calon kepala daerah harus memiliki jumlah kursi parlemen minimal 20 persen.

“Kalau partai politik lain dalam pemilukada Surabaya ini kan tidak memenuhi syarat semua untuk mengajukan calonnya sendiri, maka mereka harus bergabung untuk memenuhi syarat 20 persen untuk bisa mengusung calon itu, kalau PDI Perjuangan hampir 30 persen jadi PDI Perjuangan bisa mengusung calonnya sendiri,” kata Baktiono.

Politisi PDI Perjuangan yang juga Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini juga mengatakan tidak merasa terganggu banyaknya partai yang telah menentukan sikap dukungan kepada Machfud Arifin, pasalnya dengan sistem pemilihan langsung, menurutnya berada ditangah warga masyarakat Surabaya bukan di partai.

“Kami sama sekali tidak terganggu walaupun semua partai politik yang ada di parlemen (DPRD Surabaya) mendukung calon lain karena pemilihannya itu bukan pemilihan partai politik tapi pemilihan langsung oleh warga kota Surabaya,” ujar Baktiono.

Baktiono justru menambahkan dengan kondisi saat ini malah membuka kenangan perjuangan partai yang selama ini mampu menghadapi segala situasi politik yang terjadi.

“Kami malah bangga, jadi kalau seperti ini artinya terulang lagi pada zamannya PDI pro Megawati, bukan hanya berhadapan langsung dengan PDI pro Soerjadi tapi dengan rezim Orde Baru, PDI berani dan rakyat mendukung luar biasa karena konsistensi dalam memperjuangakan aspirasi rakyat, termasuk saat menjadi oposisi sendiri selama 10 tahun di era reformasi,” tambah politisi yang akrab disapa Cak Bak ini.

Terkait dengan strategi yang akan diambil PDI Perjuangan dalam memenangkan kontestasi Pilwali Surabaya, Baktiono yang dihubungi oleh Sbo.co.id, Senin (13/7) tidak ada treatment politik khusus, karena menurutnya konsistensi PDI Perjuangan dalam memperjuangkan aspirasi rakyat yang menjadi modal selama ini.

“Kita strategi biasa - biasa saja artinya apa, sejak PDI hingga PDI Perjuangan biasa sendiri tapi karena kita ini konsisten dalam memperjuangkan aspirasi rakyat dan orientasinya bukan jabatan maka PDI juga dipercaya rakyat sampai PDI Perjuangan, di era Orde Baru pun demikian sampai di era saat ini waktu PDI Perjuangan pernah jadi oposisi sendiri itu juga tidak masalah dan karena konsistensinya maka PDI Perjuangan toh dipercaya warga masyarakat, bagi PDI Perjuangan itu sudah biasa menghadapi seperti ini," pungkas Baktiono. (Bg)