Diusung Golkar Dalam Pilwali Surabaya, Toni : Keputusan Ada di Pak MA
“Sebagai kader partai pada prinsipnya saya siap dikaryakan dimanapun, tapi ini kan baru rekomendasi dari Partai Golkar, semua itu kan berpulang kepada pak MA ( Machfud Arifin). Sejak awal partai golkar berkomitmen dipilih atau tidaknya rekomendasi Partai Golkar sebagai pendamping pak MA itu tidak akan mengurangi komitmen Partai Golkar memenangi pak MA pemilukada 2020,” kata Toni saat dihubungi sbo.co.id melalui sambungan telepon, Jumat (3/7/2020).
SBO.CO.ID, SURABAYA – Kontestasi Pemilihan Wali Kota dan wakil wali Kota Surabaya mulai memanas lagi setelah KPU menentapkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 digelar pada 9 Desember.
Nama yang cukup kencang dalam bursa Pilwali Surabaya adalah mantan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol (purn) Machfud Arifin. Mantan pimpinan tertinggi di Mapolda Jawa Timur tersebut telah diusung oleh 7 partai politik (PKB, PKS, Partai Golkar, PPP, Partai Demokrat, PAN, Partai Nasdem dan Partai Gerindra).
Namun Meningkatnya tensi politik di Surabaya bukan hanya menyangkut siapa yang akan maju sebagai calon wali kota saja melainkan juga siapa yang diusung untuk kursi pencalonan wakil wali kota.
Salah satu nama yang muncul adalah Arif Fathoni. Nama Arif Fathoni atau yang akrab disapa Toni ini disodorkan sebagai calon wakil wali kota oleh DPD Partai Golkar Surabaya untuk menjadi pendamping Machfud Arifin di Pilawali Surabaya.
“Sebagai kader partai pada prinsipnya saya siap dikaryakan dimanapun, tapi ini kan baru rekomendasi dari Partai Golkar, semua itu kan berpulang kepada pak MA ( Machfud Arifin). Sejak awal partai golkar berkomitmen dipilih atau tidaknya rekomendasi Partai Golkar sebagai pendamping pak MA itu tidak akan mengurangi komitmen Partai Golkar memenangi pak MA pemilukada 2020,” kata Toni saat dihubungi sbo.co.id melalui sambungan telepon, Jumat (3/7/2020).
Ditanya terkait dengan peluang dirinya dipilih mendampingi Machfud Arifin, mengingat secara kursi parlemen Partai Golkar di DPRD Surabaya cukup memiliki posisi tawar. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Surabaya ini mengatakan hingga saat ini komunikasi antar parpol pengusung terus dilakukan secara terus menerus.
“Yang pasti sampai hari memang pembicaraan antara parpol pengusung sangat intens, tetapi kami semua (partai pengusung) pak MA ini sangat memahami bahwa pendampingi pak MA itu harus memiliki chemistry (kecocokan) yang sama dengan pak MA, artinya beliau punya hak prerogatif penuh untuk memilih siapa calon wakil walikotanya,” ujar Toni
Beberapa nama calon wakil wali kota pendamping Machfud Arifin telah disodorkan, bukan hanya Partai Golkar. Sebelumnya Partai Nasdem juga mendorong kadernya VInsensius Awey untuk menjadi pendamping Machfud Arifin di Pilwali Surabaya, namun kapan keputusan siapa yang nantinya diputuskan hingga saat ini masih belum ada kejelasan.
“Itu strategi, biar menjadi kejutan, tapi yang pasti semua parpol pengusung memiliki kesepemahaman yang sama, siapa pun yang dipilih oleh pak MA kelak itu tidak akan mengurangi komitmen parpol pengusung untuk memenangkan pak MA. Saatnya Surabaya memiliki pemimpin yang penuh keterusterangan dan tidak terbungkus dalam pencitraan semu yang justru tidak bisa menjelaskan kondisi real Surabaya,” pungkas Toni. (Bg)