Terapkan K3 , PLN Gelar Simulasi Tanggap Darurat

“Simulasi ini dilakukan untuk melatih kesiapsiagaan personil serta seluruh pegawai jika dihadapkan pada kondisi darurat yang terjadi seperti apabila ada gempa bumi, kebakaran, serta langkah evakuasi yang harus dilakukan” terang Kunto.

SBO.CO.ID, SURABAYA - Dalam masa pandemi yang masih menerapkan peraturan pemerintah dalam penerapan kegiatan pekerjaan sebesar 25% yang bekerja dari kantor (WFO), PT PLN (Persero) tetap memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat.

Berlokasi di komplek PLN Ketintang, dilakukan Simulasi Tanggap Darurat pada Jumat (29/1). Simulasi dalam rangka peringatan Bulan K3 Nasional tahun 2021 yang bertemakan “Penguatan Budaya dan Disiplin Eksekusi K3 pada Kegiatan Kelistrikan untuk Mencapai Zero Accident yang Berkelanjutan” ini melibatkan pegawai dan stakeholder PLN Group di Komplek PLN Ketintang yaitu PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB) I, UIP JBTB II, Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan JBTB 1, Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan JBTB 3, Pusmanpro UPMK II dan ICON+ SBU Regional Jawa Bagian Timur ini merupakan wujud kesiapsiagaan instalasi ketenagalistrikan pada Objek Vital Nasional, Gedung Perkantoran, Gudang, dan bangunan lainnya pada keadaan darurat kebakaran dan gempa bumi di lingkungan PLN, dan upaya pencegahan secara instensif, rutin dan berkala dilakukan.

Simulasi tanggap darurat dilakukan serentak di masing-masing kantor unit PLN dengan melibatkan seluruh pegawai dan stakeholder internal PLN. Selanjutnya juga dilakukan pelatihan penggunaan peralatan proteksi kebakaran meliputi APAR, APAB, yang selalu dilakukan yaitu pegawai diminta untuk mencoba dengan praktek sesuai dengan teknik yang telah diajarkan. Hal ini sebagai upaya untuk mengedukasi kesiapan dan kompetensi personil terhadap kondisi darurat yang terjadi.

Dijelaskan oleh Kunto Nugroho, Senior Manager Operasi Konstruksi PT PLN (Persero) UIP JBTB II, bahwa kegiatan ini rutin dan berkala dilakukan di lingkungan PLN Komplek Ketintang dengan mereview kembali Standart Operation Procedure (SOP) Sistem Proteksi Kebakaran, penggunaan dan pemeriksaan rutin pada sistem proteksi kebakaran yang tersedia di lokasi gedung perkantoran, serta untuk kesiapan dan kompetensi personil petugas juga pegawai.

“Simulasi ini dilakukan untuk melatih kesiapsiagaan personil serta seluruh pegawai jika dihadapkan pada kondisi darurat yang terjadi seperti apabila ada gempa bumi, kebakaran, serta langkah evakuasi yang harus dilakukan” terang Kunto.

Simulasi Tanggap Darurat ini merupakan wujud komitmen PLN untuk kesiapsiagaan dengan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pengujian secara rutin terhadap Sistem Proteksi Kebakaran di antaranya Hydrant, Sprinkler, Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran, Sistem Pengendalian Asap, Alat Pemadam Api Ringan (APAR),  serta memastikan sistem proteksi kebakaran tersebut masih berfungsi dengan baik, serta memastikan seluruh aset instalasi ketenagalistrikan telah memiliki SLO (Sertifikat Laik Operasi) yang masih berlaku.

Lebih lanjut disampaikan Kunto, bahwa dengan pelaksanaan simulasi tanggap darurat dapat memastikan kembali kepada seluruh pegawai dan stakeholder internal di masing-masing unit dapat lebih memahami jalur evakuasi dan titik kumpul darurat (assembly point) yang telah ada, serta melakukan evaluasi terhadap rambu-rambu tanggap darurat di tempat kerja.

“Mengingat pegawai yang hadir WFO hanya sebanyak 25%, sehingga simulasi ini diharapkan dapat membuat pegawai dapat tetap sigap menghadapi kondisi darurat yang terjadi”’ jelasnya. (tur)