Percepat herd immunity, Kadin Jatim dukung pelaksanaan vaksin mandiri

"Saat ini kan pendistribusian vaksin hanya dilakukan pemerintah dengan skala prioritas. Kalau ini bisa dipercepat pendistribusiannya kepada masyarakat umum, termasuk para karyawan melalui akses vaksin mandiri, pasti recovery ekonomi akan lebih cepat," tegas Adik di Surabaya, Selasa (26/1/2021).

Keterangan foto : (Dari kanan ke kiri) Thomas Kaihatu, wakil ketua umum bidang perdagangan internasional dan promosi luar negeri. Adik dwi Putranto ketua umum kadin Jawa timur. Sujudoko ketua komite tetap UMKM. Saat menghadiri rapat kerja implementasi kerjasama UPN VETERAN JATIM dengan kedutaan besar Kolombia dan KEMENLU di Gedung Techo Park-UPN VETERAN. Foto | Ist

SBO.CO.ID, SURABAYA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto mendukung keinginan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani meminta akses vaksin mandiri kepada pemerintah.

Adik menegaskan bahwa seluruh elemen masyarakat harus bersatu, bahu membahu agar pandemi segera teratasi, termasuk dalam hal percepatan pendistribusian vaksin  Covid-19 yang telah mendapatkan rekomendasi dari pemerintah. Sama halnya dengan Rosan P. Roslaini, ia juga  berharap herd immunity di Indonesia bisa segera tercapai, agar pemulihan ekonomi Indonesia juga bisa cepat.

Lebih lanjut Adik mengungkapkan, dengan semakin banyak orang yang divaksin, maka upaya membangun herd immunity akan bisa dicapai dengan mudah. Apalagi teorinya harus 75 persen penduduk Indonesia tervaksin agar Indonesia aman. Dengan vaksin mandiri, maka akan semakin cepat tercapai target 75 persen tersebut.

"Saat ini kan pendistribusian vaksin hanya dilakukan pemerintah dengan skala prioritas. Kalau ini bisa dipercepat pendistribusiannya kepada masyarakat umum, termasuk para karyawan melalui akses vaksin mandiri, pasti recovery ekonomi akan lebih cepat," tegas Adik di Surabaya, Selasa (26/1/2021).

Seperti diketahui, vaksin Sinovak adalah vaksin Covid-19 yang disetujui oleh pemerintah Indonesia untuk digunakan. Selain Indonesia, ada tiga negara lagi yang juga menggunakan vaksin buatan China tersebut, yaitu China, Turki dan Brazil. Efikasi vaksin Sinovac dalam uji klinis di Indonesia mencapai 65,3 persen dianggap telah memenuhi kriteria Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang mensyaratkan efikasi sebesar 50 persen untuk bisa disetujui. 

Adik menegaskan, percepatan pendistribusian vaksin harus menjadi prioritas karena penyebaran virus Covid-19 masih tinggi dan belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Melihat kondisi tersebut, mustahil jika ekonomi bisa kembali bangkit dengan cepat. 

"Kita lihat saja, kemarin ekonomi sudah mulai kembali bergerak, tetapi pergerakan tersebut dibarengi dengan kembali menanjaknya angka penyebaran virus Covid-19 sehingga pemerintah kembali menerapkan pembatasan aktifitas. Ini sangat meresahkan. Jika kondisi terus menerus seperti ini dan pendistribusian vaksin tidak bisa dipercepat, maka ekonomi Indonesia akan tambah terpuruk," pungkasnya.(tur)