Gelar Simulasi Tanggap Darurat, PLN Pastikan Kesiapsiagaan Personil
“Simulasi ini dilakukan untuk melatih kesiapsiagaan personil serta seluruh pegawai jika dihadapkan pada kondisi darurat yang terjadi seperti apabila ada gempa bumi, kebakaran, serta langkah evakuasi yang harus dilakukan” terang Djarot.
SBO.CO.ID, SURABAYA - Sebagai wujud peningkatan kesiapsiagaan instalasi ketenagalistrikan pada Objek Vital Nasional, Gedung Perkantoran, Gudang, dan bangunan lainnya pada keadaan darurat kebakaran dan gempa bumi di lingkungan PLN, upaya pencegahan secara instensif, rutin dan berkala dilakukan mengacu pada prinsip kesiapsiagaan salah satunya melalui pelaksanaan prosedur tanggap darurat melalui simulasi gempa bumi, kebakaran dan evakuasi yang dilakukan oleh PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB) I, UIP JBTB II, Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan JBTB 1, Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan JBTB 3, serta Unit Manajemen Konstruksi (UMK) 2 yang berlokasi di komplek PLN Ketintang pada Jumat (4/9/20)
Simulasi tanggap darurat dilakukan serentak di masing-masing kantor unit PLN dengan melibatkan seluruh pegawai dan stakeholder internal PLN. Selanjutnya juga dilakukan pelatihan penggunaan peralatan proteksi kebakaran meliputi APAT, APAR, APAB yang diberikan oleh instruktur pemadam kebakaran. Pada kesempatan ini, pegawai diminta untuk mencoba dengan praktek sesuai dengan teknik yang telah diajarkan. Hal ini sebagai upaya untuk mengedukasi kesiapan dan kompetensi personil terhadap kondisi darurat yang terjadi.
Dijelaskan oleh Djarot Hutabri EBS, General Manager PT PLN (Persero) UIP JBTB I & UIP JBTB II, bahwa kegiatan ini rutin dan berkala dilakukan di lingkungan PLN Komplek Ketintang dengan mereview kembali Standart Operation Procedure (SOP) Sistem Proteksi Kebakaran, penggunaan dan pemeriksaan rutin pada sistem proteksi kebakaran yang tersedia di lokasi gedung perkantoran, serta untuk kesiapan dan kompetensi personil petugas juga pegawai.
“Simulasi ini dilakukan untuk melatih kesiapsiagaan personil serta seluruh pegawai jika dihadapkan pada kondisi darurat yang terjadi seperti apabila ada gempa bumi, kebakaran, serta langkah evakuasi yang harus dilakukan” terang Djarot.
Simulasi Tanggap Darurat ini merupakan wujud komitmen PLN untuk kesiapsiagaan dengan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pengujian secara rutin terhadap Sistem Proteksi Kebakaran di antaranya Hydrant, Sprinkler, Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran, Sistem Pengendalian Asap, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), mengacu pada Permen PU No. 26/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan serta memastikan sistem proteksi kebakaran tersebut masih berfungsi dengan baik, serta memastikan seluruh aset instalasi ketenagalistrikan telah memiliki SLO (Sertifikat Laik Operasi) yang masih berlaku.
Diterangkan pula oleh Djarot, bahwa dengan pelaksanaan simulasi tanggap darurat dapat memastikan kembali kepada seluruh pegawai dan stakeholder internal di masing-masing unit dapat lebih memahami jalur evakuasi dan titik kumpul darurat (assembly point) yang telah ada, serta melakukan evaluasi terhadap rambu-rambu tanggap darurat di tempat kerja.
“Pelaksanaan simulasi memastikan lagi seluruh pegawai memahami tindakan yang perlu mereka lakukan serta mengingat jalur evakuasi dan titik berkumpul yang telah disediakan di masing-masing unitnya ketika terjadi keadaan darurat di lokasi kerja” tutup Djarot. (Bg)