Permintaan Maaf Terkait Munculnya Logo PDIP di Program GURUku

"Setelah kami kemarin klarifikasi pemeriksaan terhadap Bu Fita, menurut pengakuannya tidak ada sedikitpun kesengajaan dan saya mohon maaf atas nama Dispendik," kata Supomo.

SBO.CO.iD, SURABAYA - Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo mengatakan pihaknya melakukan kesalahan teknis dan tak teliti ketika menyiapkan materi. Ia mengklaim tak ada faktor kesengajaan memasukkan unsur politik dalam video tersebut.

Pernyataan ini disampaikan oleh Supomo dalam jumpa pers yang dilakukan pada hari Rabu (9/9) terkait klarifikasi munculnya lambang partai kepala banteng (PDI Perjuangan) dalam program GURUku saya  penyampaian materi Sila ke - 4 Pancasila yang disiarkan oleh SBOTV.

"Setelah kami kemarin klarifikasi pemeriksaan terhadap Bu Fita, menurut pengakuannya tidak ada sedikitpun kesengajaan dan saya mohon maaf atas nama Dispendik," kata Supomo.

Atas kejadian ini Supomo, mengatakan pihaknya bersama SBO TV akan melakukan evaluasi. Salah satunya yakni tidak akan menyiarkan secara langsung program tersebut dan menggantinya menjadi siaran tunda.

Sementara itu, Afita, yang merupakan Guru SDN Tembok Dukuh IV Surabaya, telah mengakui kelalaiannya. Ia tak sengaja menampilkan gambar yang tak sesuai dengan materi.

"Kemarin saya melakukan kelalaian tanpa saya sengaja, saya memasukkan gambar yang tidak seusai dengan materi yang saya ajarkan," kata Afita.

Afita juga menyampaikan permohonan maaf kepada para siswa dan warga, khususnya di Kota Surabaya, yang telah menyaksikan kelalaiannya di program tersebut.

"Mohon maaf kepada masyarakat secara luas yang sudah menyaksikan saya di live streaming dan live TV," katanya.

Menanggapi hal ini SBOTV yang diwakili oleh Wawan Andrianto menyatakan bahwa program GURUku yang disiarkan oleh SBOTV ini adalah program kerjasama SBOTV dengan Dispendik Surabaya sebagai alternatif metode pengajaran di tengah pandemi saat ini.

"Secara teknis untuk meteri pembelajaran semuanya disiapkan oleh Dispendik Surabaya, SBO yang menyajikan, namun bagaimana pun kami akan melakukan evaluasi agar hal ini tidak terjadi lagi," ujar Wawan. (Bg)