Suka Marah - Marah, Drama Korea Ala Risma
“Namun sangat tidak patut apaila ada pimpinan daerah yang tampak temperamen dalam situasi apapun dikarenakan sebuah tuntutan skenario atau lakon drama Korea yang dipertontonkan untuk tujuan tertentu maka cepat atau lambat kepura puraan ini akan terungkap,” kata Awey kepada Sbo.co.id, Sabtu (20/6/2020) malam.
SBO.CO.ID, SURABAYA - Sikap keras dan emosional yang sering ditampilkan oleh Tri Rismaharini selama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya telah menjadi catatan tersendiri. Sosok Wali Kota perempuan pertama di kota pahlawan ini yang kerap marah – marah di depan publik dinilai oleh mantan anggota DPRD Surabaya, Vinsensius Awey memiliki dua kencenderungan, pertama sebagai bawaan lahiriah yang kedua, tuntutan skenario layaknya Drakor (drama Korea) untuk personal branding (pencitraan diri).
“Namun sangat tidak patut apaila ada pimpinan daerah yang tampak temperamen dalam situasi apapun dikarenakan sebuah tuntutan skenario atau lakon drama Korea yang dipertontonkan untuk tujuan tertentu maka cepat atau lambat kepura puraan ini akan terungkap,” kata Awey kepada Sbo.co.id, Sabtu (20/6/2020) malam.
“Sebagai penentu keputusan dan panutan staff maupun masyarakat, setidaknya seorang pemimpin harus memilki keseimbangan kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ),” jelas Awey.
Gambar Foto : Vinsensius Awey, Wakil Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Timur Bidang Media dan Komunikasi Publik
Seperti diketahui aksi marah – marah Risma sempat di tunjukan saat Risma secara emosional menyikapi bantuan mobil Polymerase Chain Reaktion (PCR) yang diberikan oleh Badan Nasioal Penanggulangan Bencana (BNPB) pada, Jumat (29/6/2020). Di depan kamera media dengan sangat emosional Risma kala itu menelepon salah seorang di Jakarta, karena kecewa lantaran dua mobil PCR untuk Surabaya , dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Terakhir tepatnya pada, Kamis (18/6/2020), Wali Kota Tri Rismaharini juga marah besar saat turut menyaksikan pemusnahan barang bukti narkoba senilai Rp145 miliar di Mapolrestabes Surabaya.
“Mengenai mengapa bu Risma suka marah – marah, memang setiap pemimpin memiliki karakter masing- masing. Punya style masing – masing, tapi sepatutnya tidak seperti itu, “ ujar Wakil Ketua DPW Partai Nasdem Jatim BIdang Media dan Komunikasi Publik.
Awey melanjutkan meski demikian banyak masyarakat yang masih tertarik dan bangga jika melihat pemimpinnya marah – marah di depan media massa.
“Mungkin sebagian masyarakat melihat itu adalah sebuah tontonan yang menunjukan keseriusan pemimpin dalam menjalankan roda kepemimpinannya, menunjukan kinerja yang baikdari seorang pimpinan daerah untuk berupaya keras adanya perbaikan, sehingga dengan cara marah – marah mendapatkan seperti ini justru mendapat simpati dari masyarakat luas,” sambungnya.
Di sisi lain Awey juga mengingatkan ada baiknya kecakapan dalam mengatur emosi jauh lebih baik untuk seorang kepala daerah.
“Ada banyak kok, daerah yang berhasil di bawah kepemimpinan seorang kepala daerah yang wise (bijaksana) yang mampu mengatur emosi mereka dengan baik,” pungkas Awey yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Forum Pemerhati Kebijakan Publik Pemerintahan. (Bg)